10 Juli 2010

PUISI TENTANG KESEPIAN

"BERLARI"
Aku berlari
Membawa muram hati
Pada puisi
Sembilu yang rancu
Terus gamang
mengiris sunyi
Dan kami sibuk
Dan kami sibuk
Menampung air mata
Puisi Sunyi: Wahyu Akbar,
Kelas XII IPA, MAN 1 Selatpanjang

"PETANG YANG HILANG"
di sekian hitungan jemari
raut-raut padam menebang
kisah yang berdiri di kala semi
petang yang hilang
semakin lama tinggal bayangan
dilukiskan kembali oleh awan
diwarnakan kembali oleh petang
petang yang hilang
maninggalkan kenangan yang satu
mencairkan hati yang beku
dalam putaran waktu
di batas musim
semakin lenyap
lembaran-lembaran kebersamaan
dalam keheningan yang nyata
petang pun ingin bercerita
tentang surat hati yang tak tersampaikan
tentang rindu yang tak terutarakan dan semua
tentangnya
Puisi Rindu: Rulya Salsabela,
Riau

"DENTING KEGELAPAN"
butiran salju perlahan menipis
lukisan jiwa berubah warna
hembusan angin bersiur merdu
gugusan kala mengukir makna
banyak jejak ditampakkan
ditinggalkan
jauh jalan yang terbentang
kini tak terbuang tak berarti
mulai tipis tersapu debu
bisikan hangat memeluk hidup
waktu kini mengukir
mulailah disapu alam
kegelapan menjadi nada
di persimpangan
di saat kepastian
denting-denting datang
menjelang
rasa jiwa menjadi makam
Puisi Sepi, tentang kesepian
Karya: Sri Maya Cahyati
Bengkalis

"RONTA KESEPIAN"
tak ada yang tau rupa hati ini
yang sepi melenggang sendiri
berkawan angan dan mimpi-mimpi
bernyanyi bisu merintih sepi
hidup dalam temaram dunia yang kelam
kesepian menjadi samudra di dalam jiwa
dan selama ini topenglah yang berkaca pada dunia
syarat pelengkap kemunafikan segala
Karya: agustina , Bengkalis

"NYANYIAN SEPI"
Ya Robbi, Ya Ilahi
Haruskah aku bermain dengan perasaan ini
Rasa yang sulit kumengerti
Kenapa aku harus memiliki rasa
Hingga aku menjadi tersiksa
Mengapa kau berikan aku mata
hingga aku ingin selalu melihatnya
kenapa kau beriku ucap
namun sulit tukku ungkap
Menuju ruang kosong tak tentu arah
meniti haluan yang tak pasti
semua terhenti
tatkala hati berdenyut seperti nadi
Ya Tuhan
jangan kau biarkan rasa ini
merajai syarafku
hingga aku durhaka pada-Mu
aku takut kau murka
hinggaku tak lagi memiliki rasa
hanya nyanyian sunyi yang kupunya
Karya:Sumiati, Pekanbaru

"ROMAN TERAKHIR"
mengulang waktu mencari kisah
berhenti dalam setiap ruang
menggali kenangan memutar memori
mencari salah berupa resah
berharap luka terhapus noda
tapi luka itu begitu dalam
hingga waktu takkan mungkin berulang
sudahlah akhiri saja reinkarnasi kisahmu
karena waktu memang pasti takkan pernah berulang
dan berakhir sudah kisah ini
takkan kau temui lagi walau berupa prasasti
Karya: Adi Sutiono BM
Pengelola Tabloid Aklamasi
UIR

"SEPIKU DAN SEPIMU"
Malam ini aku kembali terdiam sendiri di sini
Termakan kembali oleh sunyinya malam ini
Dan akupun kembali hanya sendiri dan sendiri
Tak ada kawan di sini kecuali sepi yang menemani
Malam ini sepi kembali melanda dan menyerangku
Mengusik dan mengganggu ketenangan hati dan bathin
Terus mengusik dan mengusik ketenangan
Mengingat kembali pada semua kenangan
Dan mendatangkan rasa kesepian
Dan aku.......
Termakan oleh sepi yang kau hadirkan
Tenggelam dalam keegoisan
Terdiam dalam kegelapan
Dan kesepian......
Aku di sini semakin terpuruk dan terpuruk
Dalam kesepian ini
Dalam kesendirian ini
Dalam keadaan yang sepi ini
Dalam sepiku dan sepimu.
Karya: Anggi Helvinorica

Tidak ada komentar:

Posting Komentar