14 Desember 2010

PUISI KESETIAAN CINTA

Matahari Cinta untukmu



Malam ini kubangun mimpi
berharap besok menjadi matahari
yang terjaga di jendela
membakar segala kelam dan dinginnya malam
lalu sunyi menjadi reruntuhan purba
sebab nyanyian pagi bersamamu, senandung lautan itu
telah mengubah peradaban cintaku.

Pagi ini kubangun dari mimpi
O, perempuan yang menggenggam kelopak bunga
yang terjaga di jendela hatiku
yang merebahkan tubuhnya dan kukecup wangi keningnya
bukankah kautemukan bahwa setiap pagi
pada dekapan di dada
selalu ada matahari yang membara untukmu.


Karya: Huda M Elmatsani



Gaun Pengantin


Kusulam sebuah puisi madah
dalam hening akad nikah
dengan benang sutera
yang kupintal dari kepompong cinta
yang bergelayut di hatiku.

Perkawinan ini khusus untukmu kekasih
bahagianya dapat kupersembahkan untukmu
sebuah dekapan seumur hidup
yang hangat dan lembut
hingga lubuk hatimu.

Kau amanah paling cantik
bahagianya dipercaya menjagamu
dengan segala hal tanpa batas ruang
dan waktu
aku mencintaimu.

Puisi itu menjelma kupukupu indah
yang tak pernah membayangkan dirinya dirajut di gaun pengantin
ia meneteskan airmata
haru betapa diperlakukan penuh cinta dan istimewa.

Airmata itu membuat gaun pengantin bertabur gerimis
seikat pelangi berkilauan di pelaminan.

Di sampingku,
seorang bidadari sedang tersenyum padaku!

Karya: Huda M Elmatsani




Memikirkan Kamu Seorang


Bulan. Bias cahaya melukis malam jadi taman. Kubayangkan kau di sini, di pangkuan. Memetik angin mendawaikan lagu, seirama detak jantung memperjelas rindu. Pemandangan selalu lebih indah, ketika tatap matamu bersinar di pangkuan. Mungkin kautitipkan kerling matamu pada embun. Kukecup keningmu pada setangkai kuntum.

Jarak. Aku mencintaimu, maka rindu menjadi pertemuan paling indah ketika kamu tak di sisiku. Suaramu musik yang membebaskan aku dari sepi. Gemuruh. Aku dengar ombak di kejauhan, bagai ritmis jantung berdebar memecah sunyi. Memenuhi teluk hatiku dengan gemuruh laut yang tak pernah henti. Sebab hanya rindu mampu menyempurnakan percakapan kita, yang kadang tak bisa diakhiri dengan ciuman.

Malam lebih panjang. Memikirkan kamu seorang. Di balik cerahnya bintang, kaukah mengarahkan kompas hatiku. Untuk kutemukan doamu yang kautitipkan pada langit jauh. Jejakjejakmu melindungi setiap kenangan, menciptakan bayangan yang berjaga di lensa mata. Sungguh, aku kangen kamu.


Karya: Huda M Elmatsani




Seikat Pelangi Seribu Puisi


Lihatlah gerimis berbaris di tipis senja
di taman itu, pendarpendar mentari menari
di atas daun-daun basah
aku hanyut pada parasmu yang basah.

Tiada yang lebih indah dari pemandangan cinta
ketika bening tetes hujan menggenang di sudut merah bibirmu
senyum terkulum, bagai mataair dengan sekuntum padma
mengalir hening ke relung sukma.

Ada seikat pelangi di balik airmatamu
cahayanya terurai
menjadi seribu puisi yang bercucuran di sudut matamu
melukiskan berjuta pixel warna cinta.


Karya: Huda M Elmatsani



Kesetiaan

Dunia berbintang ketika kau tersenyum
Hujan bergemerincing pelan menyejukkan hati disela tawamu yang hangat
ada setia yang kuberikan dalam uraian kasihku